Apa itu cobit
Nama : Muhammad Adhari Alfaridzi
Kelas : 2KA29
Fak/Jur : Ilmu Komputer/Sistem Informasi
COBIT, untuk orang yang berlatar belakang IT atau auditor IT sudah tidak asing lagi didengar. Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi yang dimana menjadi sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen dan user untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis.
Kelas : 2KA29
Fak/Jur : Ilmu Komputer/Sistem Informasi
COBIT, untuk orang yang berlatar belakang IT atau auditor IT sudah tidak asing lagi didengar. Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi yang dimana menjadi sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen dan user untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis.
COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institute, yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA). COBIT memberikan arahan ( guidelines ) yang berorientasi pada bisnis, dan karena itu business process owners dan manajer, termasuk juga auditor dan user, diharapkan dapat memanfaatkan guideline ini dengan sebaik-baiknya.
Kerangka kerja COBIT ini terdiri atas beberapa arahan ( guidelines ), yakni:
Control Objectives: Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat-tinggi ( high-level control objectives ) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu:
- planning & organization
- acquisition & implementation
- delivery & support
- dan monitoring
Audit Guidelines: Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendalian yang bersifat rinci ( detailed control objectives ) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.
Management Guidelines: Berisi
arahan, baik secara umum maupun spesifik, mengenai apa saja yang mesti
dilakukan, terutama agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Sejauh mana Anda (TI) harus bergerak, dan apakah biaya TI yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang dihasilkannya.
- Apa saja indikator untuk suatu kinerja yang bagus?
- Apa saja faktor atau kondisi yang harus diciptakan agar dapat mencapai sukses ( critical success factors )?
- Apa saja risiko-risiko yang timbul, apabila kita tidak mencapai sasaran yang ditentukan?
- Bagaimana dengan perusahaan lainnya – apa yang mereka lakukan?
- Bagaimana Anda mengukur keberhasilan dan bagaimana pula membandingkannya.
The COBIT Framework memasukkan juga hal-hal berikut ini:
- Maturity Models – Untuk memetakan status maturity proses-proses TI (dalam skala 0 – 5) dibandingkan dengan “the best in the class in the Industry” dan juga International best practices
- Critical Success Factors (CSFs) – Arahan implementasi bagi manajemen agar dapat melakukan kontrol atas proses TI.
- Key Goal Indicators (KGIs) – Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan business requirements
- Key Performance Indicators (KPIs) – Kinerja proses-proses TI sehubungan dengan process goals COBIT dikembangkan sebagai suatu generally applicable and accepted standard for good Information Technology (IT) security and control practices . Istilah “ generally applicable and accepted ” digunakan secara eksplisit dalam pengertian yang sama seperti Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).Sedang, COBIT’s “good practices” mencerminkan konsensus antar para ahli di seluruh dunia. COBIT dapat digunakan sebagai IT Governance tools, dan juga membantu perusahaan mengoptimalkan investasi TI mereka. Hal penting lainnya, COBIT dapat juga dijadikan sebagai acuan atau referensi apabila terjadi suatu kesimpang-siuran dalam penerapan teknologi.Suatu perencanaan Audit Sistem Informasi berbasis teknologi (audit TI) oleh Internal Auditor, dapat dimulai dengan menentukan area-area yang relevan dan berisiko paling tinggi, melalui analisa atas ke-34 proses tersebut. Sementara untuk kebutuhan penugasan tertentu, misalnya audit atas proyek TI, dapat dimulai dengan memilih proses yang relevan dari proses-proses tersebut.Lebih lanjut, auditor dapat menggunakan Audit Guidelines sebagai tambahan materi untuk merancang prosedur audit. Singkatnya, COBIT khususnya guidelines dapat dimodifikasi dengan mudah, sesuai dengan industri, kondisi TI di Perusahaan atau organisasi Anda, atau objek khusus di lingkungan TI.Selain dapat digunakan oleh Auditor, COBIT dapat juga digunakan oleh manajemen sebagai jembatan antara risiko-risiko TI dengan pengendalian yang dibutuhkan (IT risk management) dan juga referensi utama yang sangat membantu dalam penerapan IT Governance di perusahaan.
COBIT (Control
Objectives for Information and Related Technology) merupakan sekumpulan
dokumentasi dan panduan yang mengarahkan pada IT governance yang dapat
membantu auditor, manajemen, dan pengguna (user) untuk menjembatani
pemisah antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan
permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dikembangkan oleh IT governance
Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari Information Systems Audit
and Control Association (ISACA) Menurut Campbell COBIT merupakan suatu
cara untuk menerapkan IT governance. COBIT berupa kerangka kerja yang
harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan dengan sumber daya
lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa panduan pada
lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, COBIT terdiri dari
seperangkat contol objectives untuk bidang teknologi indormasi,
dirancang untuk memungkinkan tahapan bagi audit. Menurut IT Governance
Institute Control Objectives for Information and related Technology
(COBIT, saat ini edisi ke-4) adalah sekumpulan dokumentasi best
practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and
pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis,
kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dan
sejarah perkembangannya COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu
COBIT versi 1 yang menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada
tahun 1998 yang menekankan pada tahap kontrol, COBIT versi 3 pada tahun
2000 yang berorientasi kepada manajemen, dan COBIT versi 4 yang lebih
mengarah kepada IT governance.
COBIT terdiri dari 4 domain, yaitu:
• Planning & Organization
• Acquisition & Implementation
• Delivery & Support
• Monitoring & Evalution
Kerangka kerja COBIT Menurut Campbell dalam hirarki COBIT terdapat 4
domain COBIT yang terbagi menjadi 34 proses dan 318 control objectives,
serta 1547 control practitices. Dalam setiap domain dan proses di
dalamnya tersedia pula panduan manajemen, panduan audit, dan ringkasan
bagi pihak eksekutif Adapun kerangka kerja COBIT secara keseluruhan
terdiri atas arahan sebagai berikut:
• Control Obejctives: terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi
yang tercermin dalam 4 domain.
• Audit guidelines: berisi 318 tujuan pengendalian bersifat rinci
• Management guidelinesL berisi arahan, baik secara umum dan spesifik
mengenai hal-hal yang menyangkut kebutuhan manajemen.
Secara garis besar dapat memberikan jawaban mengenai: o Apa saja
indikator untuk mencapai hasil kinerja yang baik?
o Faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai sukses?
o Apa resiko yang mungkin muncul bila tidak mencapai sasaran? Disamping
itu, dalam kerangka kerja COBIT juga memasukkan bagian-bagian seperti :
• Maturity models: untuk menilai tahap maturity IT dalam skala 0-5
• Critical Success Factors (CSFs): arahan implementasi bagi manajemen
dalam melakukan pengendalian
atas proses IT.
• Key Goal Indicatirs (KGIs): berisi mengenai arahan kinerja
proses-proses IT sehubungan dengan
kebutuhan bisnis.
• Key Performance Indicators (KPIs): kinerja proses-proses IT
sehubungan dengan sasaran/tujuan proses
(process goals)
Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215: https://goo.gl/efW8Ef
Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215: https://goo.gl/efW8Ef
COBIT (Control
Objectives for Information and Related Technology) merupakan sekumpulan
dokumentasi dan panduan yang mengarahkan pada IT governance yang dapat
membantu auditor, manajemen, dan pengguna (user) untuk menjembatani
pemisah antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan
permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dikembangkan oleh IT governance
Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari Information Systems Audit
and Control Association (ISACA) Menurut Campbell COBIT merupakan suatu
cara untuk menerapkan IT governance. COBIT berupa kerangka kerja yang
harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan dengan sumber daya
lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa panduan pada
lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, COBIT terdiri dari
seperangkat contol objectives untuk bidang teknologi indormasi,
dirancang untuk memungkinkan tahapan bagi audit. Menurut IT Governance
Institute Control Objectives for Information and related Technology
(COBIT, saat ini edisi ke-4) adalah sekumpulan dokumentasi best
practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and
pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis,
kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dan
sejarah perkembangannya COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu
COBIT versi 1 yang menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada
tahun 1998 yang menekankan pada tahap kontrol, COBIT versi 3 pada tahun
2000 yang berorientasi kepada manajemen, dan COBIT versi 4 yang lebih
mengarah kepada IT governance.
COBIT terdiri dari 4 domain, yaitu:
• Planning & Organization
• Acquisition & Implementation
• Delivery & Support
• Monitoring & Evalution
Kerangka kerja COBIT Menurut Campbell dalam hirarki COBIT terdapat 4
domain COBIT yang terbagi menjadi 34 proses dan 318 control objectives,
serta 1547 control practitices. Dalam setiap domain dan proses di
dalamnya tersedia pula panduan manajemen, panduan audit, dan ringkasan
bagi pihak eksekutif Adapun kerangka kerja COBIT secara keseluruhan
terdiri atas arahan sebagai berikut:
• Control Obejctives: terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi
yang tercermin dalam 4 domain.
• Audit guidelines: berisi 318 tujuan pengendalian bersifat rinci
• Management guidelinesL berisi arahan, baik secara umum dan spesifik
mengenai hal-hal yang menyangkut kebutuhan manajemen.
Secara garis besar dapat memberikan jawaban mengenai: o Apa saja
indikator untuk mencapai hasil kinerja yang baik?
o Faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai sukses?
o Apa resiko yang mungkin muncul bila tidak mencapai sasaran? Disamping
itu, dalam kerangka kerja COBIT juga memasukkan bagian-bagian seperti :
• Maturity models: untuk menilai tahap maturity IT dalam skala 0-5
• Critical Success Factors (CSFs): arahan implementasi bagi manajemen
dalam melakukan pengendalian
atas proses IT.
• Key Goal Indicatirs (KGIs): berisi mengenai arahan kinerja
proses-proses IT sehubungan dengan
kebutuhan bisnis.
• Key Performance Indicators (KPIs): kinerja proses-proses IT
sehubungan dengan sasaran/tujuan proses
(process goals).
Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215: https://goo.gl/efW8Ef
Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215: https://goo.gl/efW8Ef
Komentar
Posting Komentar